Presiden Mesir Hosni Mubarak mengatakan kesanggupannya untuk segera menyerahkan jawatannya tetapi khuatir tindakannya itu nanti akan menimbulkan kekacauan yang melampau di negaranya.
Dalam wawancaranya dengan jaringan televisyen AS, ABC, Mubarak mengaku "sangat sedih" dengan tindakan kekerasan yang semakin tidak terkawal di Mesir dan tidak ingin lagi melihat rakyatnya terlibat dalam pertikaian.
Mubarak mengaku muak menjadi presiden dan ingin segera meninggalkan jawatannnya saat ini juga. Namun, Mubarak, dalam wawancaranya selama 20 menit, menjelaskan khawatir tindakannya itu akan menenggelamkan Mesir ke dalam kekacauan.
"Saya tak peduli apa kata orang tentang diri saya. Saat ini saya hanya peduli dengan negara saya, saya hanya menaruh perhatian pada Mesir," kata Mubarak, saat tunjuk perasaan memuncak yang menjurus kepada kekerasan untuk menentang kekuasaanya memasuki hari ke-10.
"Saya sangat sedih dengan apa yang terjadi. Saya tidak ingin lagi melihat rakyat saya terlibat dalam perkelahian," ujar Mubarak merespon tindakan tunjuk perasaan yang diwarnai pertarungaan penuh keganasan antara penyokokngnya dan penentang pemimpin Mesir ini di Lapangan Tahrir, Kairo.
Mubarak menerangkan pemerintahannya tidak akan bertanggungjawab atas tindakan keganasan yang terjadi dan menuding jari kepada pihak pembangkang Ikhwanul Muslimin berada di balik tindakan keganasan itu.
Hosni Mubarak menjadi Presiden Mesir pada tahun 1981-sebaik sahaja Anwar Saaddat mati dibunuh.
Dalam wawancaranya dengan jaringan televisyen AS, ABC, Mubarak mengaku "sangat sedih" dengan tindakan kekerasan yang semakin tidak terkawal di Mesir dan tidak ingin lagi melihat rakyatnya terlibat dalam pertikaian.
Mubarak mengaku muak menjadi presiden dan ingin segera meninggalkan jawatannnya saat ini juga. Namun, Mubarak, dalam wawancaranya selama 20 menit, menjelaskan khawatir tindakannya itu akan menenggelamkan Mesir ke dalam kekacauan.
"Saya tak peduli apa kata orang tentang diri saya. Saat ini saya hanya peduli dengan negara saya, saya hanya menaruh perhatian pada Mesir," kata Mubarak, saat tunjuk perasaan memuncak yang menjurus kepada kekerasan untuk menentang kekuasaanya memasuki hari ke-10.
"Saya sangat sedih dengan apa yang terjadi. Saya tidak ingin lagi melihat rakyat saya terlibat dalam perkelahian," ujar Mubarak merespon tindakan tunjuk perasaan yang diwarnai pertarungaan penuh keganasan antara penyokokngnya dan penentang pemimpin Mesir ini di Lapangan Tahrir, Kairo.
Mubarak menerangkan pemerintahannya tidak akan bertanggungjawab atas tindakan keganasan yang terjadi dan menuding jari kepada pihak pembangkang Ikhwanul Muslimin berada di balik tindakan keganasan itu.
Hosni Mubarak menjadi Presiden Mesir pada tahun 1981-sebaik sahaja Anwar Saaddat mati dibunuh.
No comments:
Post a Comment