Friday, April 03, 2009

One Malaysian

Value added dan High value. Value added pengubahan benda sediada kepada benda lain yang menarik dari segi rupa, bentuk dan mungkin label, bungkusan, positioning dan mungkin harga. High value, penemuan-penemuan produk baru yang punya permintaan tapi produk yang belum dinilaitambah. Contoh yang diberikan Datuk Najib Tun Razak adalah sarang burung dan rumpai laut.

Saya ingat betul pada tahun 1987 apabila cadangan membuka ladang tanaman rumpai laut di semporna sabah, ramai orang mentertawakannya, apa tak lagi mendapat pembiayaan baik dari kerajaan maupun bank. Rupanya orang yang mencanangkan tanaman itu punya inovasi tinggi, tapi masa itu tidak mendapat penghargaan. Hampir 23 tahun, baru inovasi itu dapat pengiktirafan.

Kekurangan makanan terutama beras pernah melanda negara tahun 2008. Di Sabah terutama Kota Belud punya tanah yang sesuai dengan tanaman padi. Malangnya banyak tanah yang tidak tertanami. Masalahnya bukan tidak mau menanam, tapi tiada yang menanam. Generasi baru yang lahir tahun 60-an lebih suka bertali leher dan berbos jaket dan berpolitik di kedai kopi. Sementara anak-anak yang lahir pada tahun 90-an lebih suka menjadi penghidang kopi teh dan roti canai di kedai mamak. Soalnya, cara ini mudah jadi wang.

Seandainya kerajaan seruis, radu saja semua tanah-tanah kosong itu, gaji semua anak-anak muda sebagai penabur benih, baja, racun setelah itu panggil saja pemilik tanah untuk jaga tanaman padi yang telah ditanam dan seterusnya menuainya, kemudian datanglah BERNAS untuk beli, maka devisa RM9 bilion tidak bocor ke Negeri Gajah Putih.

No comments:

Blog Archive